Follow Us @soratemplates

Thursday, 30 March 2017

MANAGEMENT NETWORK (DHCP, DHCO LEASES, ARP)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

DHCP digunakan untuk distribusi alamat IP otomatis melalui jaringan lokal. Gunakan dhcp hanya dijaringan terpercaya. Berkerja dengan broadcast domain. RouterOS mendukung kedua DHCP client dan Server.

Konfigurasi DHCP

1. Pertama kita Konfigurasi IP Addressnya terlebih dahulu. Klik IP > Addresses. IP Address untuk Ether1 adalah yang langsung tersambung ke internet.


2. Lalu untuk IP Address ether2 untuk IP Client yang tersambung langsung oleh ether2.

3. Ip address yang akan kita gunakan.

4. Setelah itu kita Konfigurasi DNS nya. Klik IP > DNS.

5. Setelah itu kita Konfigurasi Firewall nya. pilih srcnat untuk Chain dan ether1 untuk out inteface.
  1. srcnat (Source NAT) : pengalihan dijalankan untuk paket data yang berasal dari jaringan nat.
  2. NAT dapat merubah alamat IP asal paket dari jaringan nat dengan alamat IP umum. Source NAT senantiasa dikerjakan sesudah routing saat sebelum paket keluar menuju jaringan. 
  3. NAT : suatu metode untuk menghubungkan lebih dari 1 komputer kedalam jaringan Internet dengan menggunkan 1 alamat IP Address.
  4. Out interface : Interface yang langsung menuju ke internet.


Pada tab Action kita pilih actionnya Masquerade. Masquerade yang akan membuat IP address mengirim pada setiap paket data yang keluar dari router MikroTik akan menggunakan IP Address Publik.

6. Lalu setelah itu kita konfigurasi Gateway nya supaya kita bisa tersambung ke Internet. Caranya klik IP > Routes.

7. Selanjutnya kita tes ping ke google.com jika sudah bisa maka kita telah berhasil tersambung ke Internet.

8. Setelah itu kita lakukan konfigurasi dhcp.  Klik IP > DHCP Server.

9. Setelah itu kita Setting DHCP Server untuk ether2, pertama kita disuruh menentukan interface yang akan dijadikan DHCP Server. Klik DHCP Setup.

10. Di dhcp setup ini biarkan default juga tidak masalah. Lalu kita diminta untuk menentukan network untuk DHCP.

11. Setelah itu kita tentukan gateway untuk DHCP.

12. Kita tentukan range IP Address yang akan diberikan ke Client DHCP.

13. Selanjutnya kita tentukan DNS untuk DHCP nya.

14. Kita tentukan waktu untuk Client jika sudah lebih dari waktu yang ditentukan maka client akan  terputus koneksinya.

15. Setup dhcp sudah berhasil tersimpan.

16. Ini adalah DHCP yang sudah kita konfigurasi tadi.
 

17.Lalu kita lihat ip poolnya. Caranya klik IP > Pool

Konfigurasi Client

1. Pada Client kita koneksikan dengan cara DHCP. Pilih Obtain An Ip.

2. Lalu kita lihat IP Address yang kita dapat dari DHCP Server biasanya Client akan diberikan dari IP Address yang paling terakhir dari sebuah Network.

Static IP Address

1. Pertama kita Konfigurasi DHCP Server seperti Konfigurasi Diatas.
Lalu setelah dikonfigurasi DHCP Server liat pada tab Leases setelah itu pilih salah satu Client yang akan kita berikan Static IP Address, ketika sudah dipilih client nya klik Make Static seperti gambar dibawah.

2. Setelah di 'make Static' maka simbol DHCP(D) nya akan hilang.

3. Selanjutnya kita tentukan IP Address yang akan diberikan untuk Client tersebut supaya ketika dia terkoneksi kembali IP Address nya yang akan didapat hanya itu saja.

4. Lalu kita Coba pada Client , kita Konfigurasi IP Address nya secara otomatis ketika mendapatkan IP Address.


5. Maka Client akan mendapatkan IP Address yang telah kita berikan tadi pada Static IP.

Security ARP 

1. Pertama kita beri tanda Ceklis pada "add ARP For Leases" supaya yang terkoneksi dengan Router hanya bisa dengan IP Address yang didapatkan dari DHCP Server.

 2. Lalu kita ubah ARP nya menjadi reply-only pada interface yang telah kita Konfigurasi DHCP Server. Konfigurasi tersebut untuk membuat router hanya mengijinkan interkoneksi client yang mendapatkan IP Address dari proses DHCP. Dan User yang melakukan konfigurasi IP Address secara Static tidak akan bisa terkoneksi dengan Router.

3. Kemudian kita coba pada Client dengan cara IP Address nya kita konfigurasi secara Static atau manual seperti gambar dibawah.

4. Lalu kita coba Tes Ping ke router tersebut dan hasilnya akan Requst Time out karena Client tidak akan bisa terkoneksi dengan router jika IP Addressnya di Konfigurasi secara manual.
  

5. Lalu kita Coba pada Client yang IP Address nya dikonfigurasi secara Otomatis.

6. Setelah itu kita Tes Ping ke Router dan Hasilnya akan Reply karena jika IP Address didapatkan secara DHCP Client diperbolehkan berkoneksi dengan router seperti yang gua jelaksan tadi tentang "reply-only"

No comments:

Post a Comment